Minggu, 13 Mei 2018

Cerpen 5000 kata " Broken Home "

" BROKEN HOME "



Pada suatu pagi, aku terbangun dari tempat tidurku saat aku lihat di sekitar ku tak ada ibu dan ayah yang menemaniku.. akupun menagiis sambil mencari botol Dot dan berteriak, ibuuuu........
lalu ibuku bergesa dari dapur ke kamar melihatku dengan muka merah dan berkeringat. cup cup cup anakku sayang.. kata ibu. ibu membawa ku ke kamar mandi membilas dan mengganti celana mungil ku yang tadi nya basah dan kini menjadi kering dan wangi. akupun meminta agar ibu membuatkan aku Dot lagi tapi yang berisi teh manis dingin "pada saat itu memang sepertinya agak aneh atau mungkin sangatlah jarang jika anak balita meminta Dot yang berisikan teh manis dingin :D" tiba- tiba terdengar motor yang di bilang tak familliar lagi di telinga berada di depan rumah . Dhuaaarr....! bunyi suara pintu yang di tendang, akupun langsung berjalan menujunya dan berkata Ayaaaaah!.. lalu ayahku berjalan ke arah dapur akupun yang tadi mau menta gendong tidak di hiraukan sama sekali padanya.. dia bergegas ke arah ibuku dengan tatapan tajam mata merah dan muka yang sangar.. memarahi ibu yang lagi memasak untuk suami dan kedua anaknya yang malang. saat itu aku mungkin blm mengerti apa yang mereka bicarakan , tetapi dengan expresi wajah ayah dan ketika aku di hiraukan , ketika mereka berbicara aku seperti tau dan merasa kalau ada masalah dalam ayah dan ibuku. mereka  berhenti berdebatria ketika melihatku menangis dengan lantang lalu ibu langsung membawaku masuk ke kamar nya. sudah beberapa hari ayahku tidak pulang-pulang ke rumah, ibuku pun resah dan khawatir dan pagi itu tiba-tiba ayah pulang dengan ke marahan nya terhadap ibu. ke esokan hari nya pagi itu ayahku membangunkan aku dan abang ku dengan sebatan bambu tipis, banguuun banguuun katanya. bayangkan sajja anak-anak di bangunkan dengan cara yang begitu, mungkin ayahku memang mendidik kami kerass karna harus disiplin dan taat pada aturan nntinya mahlum juga, karna ayahku sendiri adalah seorang abri dan kakek ku adalah militer zaman dahulu. namun dengan cara mendidik anak keras dengan usia yang masih terbilang balita munurutku di usia seperrti sekarang ini sangatlah tidak baik buat kesehatan dan mental anak. mahkulm juga karna kata ibuku, ayahku dari kecil di tinggal oleh orang tua nya mungkin karna itu sikap nya yang tidak mengerti, yang kurang pemberitahuan dan tentang cara bagaimana mendidik anak yang baik. kami segera bangun dan bersiap untuk pergi bersekolah saat itu aku telah sekolah NOL BESAR (TK) dan abangku sekolah di SD ternama di kota itu pada zaman waktu itu. berjalan waktu hari pun sore dan ayahku pulang.. aku pun senang kali ini ayah pulang dengan muka yang tak menyeramkan melainkan dia mengajak kami untuk makan malam diluar rumah dan membelikan mobil-mobilan remot untuk abangku saat itu aku menangis karna menginginkan mobil-mobilan seperti abangku dan ayah bilang "itu mainan anak laki dek" masih sajja aku menangis dan akhirnya ibu membujuk ayah agar membelikan mainan itu. kami pulang dengan melihat wajah ibu dengan tenang dan senyum mungkin karna ibu senang dengan sikap ayah hari ini. Hari semakin berjalan.. tanpa terasa waktu pun semakin cepat sekali, di tengah keributan yang ayah dan ibuku buat, ibukupun mendapatkan telpon dari sodara nya adik kandung nya yaitu tante peni, mengabarkan bahwa nenekku sakit sekrat di rumah nya dan semua sudah pada ngumpul anak-anak nya termasuk juga ibuku yang segera pulang ke tanah kelahirannya di palembang. Ibu langsung memesan 2 tiket bis ke palembang..ayah beu pulang juga ke rumah, sedangkan abangku di titipkan sementara ke uwak atau ayuk nya ayah dulu selama kami dimpalembang krn abang ku meski sekolah jd nga bisa ikut ke palembang. Se tiba nya di palembang keluarga menyambut dengan muka sedih dan cemas seakan meng expresikan bahwa takut untuk kehilangan nenek, namun tak lama ibu dan aku datang ibu di beri amanat untuk menjaga rumah tua nenek di palembang ini dan Cuma ibu saja, di tengah itupun ibu langsung bercerita soal hubungan nya dengan ayah yang tidak berjalan musul seperti rumah tangga yang harmonis, lalu nenek berkata “ sudah ku bilang aku tak setuju kau bersama anak medan itu “ oh ternyata nenek dulu nya tak menyetujui ibu menikah dengan ayah karna orang jauh dan nga tau asal usul bibit bobot keluarganya. Dulu ibuku mengenal ayah di depan kodam tentara dekt rumah nenek mereka bercerita saling sharing ibu, nenek, dan juga tante-tanteku. Dari situ ibu tidak pulang-pulang lagi ke medan, pulang hanya menjemput abang yang saat itu sudah tamat SD lalu pulang ke palembang lagi. Sejak saat itu kami hidup tanpa kasih sayang seorang ayah.. dengan didikan ibu yang juga cukup keras. Kami pun menjadi terbiasa sampai sudah sebesar ini sampai sat ini. Aku juga pernah bersedih ketika melihat teman-temanku di antar jemput ke sekolah sama ayah nya sedangkan aku hanya di jemput sm tukang becak langganan suruhan ibu yang bertugas menjemput dan mengantarku ke seolah. Tapi mau bagaimana lagi mungkin inilah takdir, seorang anak menjadi korban dari ke dua orang tua nya akibat nya anak kurang kasi sayang dan perhatian lebih sehingga tumbuh menjadi anak yang dingin, dan kurang percaya diri. Tapi semua itu juga ada hikmah nya ternyata bukan hanya aku dan abangku yang  menjadi korban. Masih banyak juga anak-anak yang orang tua nya berpisah jua bahkan mereka menjadi anak yang ugal-ugalan dan justru menjerumuskan diri. aku tidak membenci keduanya. meski keduanya memiliki ego masing-masing untuk meninggalkan satu sama lain. Seorang anak gak akan bisa memilih mau dilahirkan seperti apa...
Dilahirkan dalam keluarga yang bagaimana...
Dilahirkan dalam suasana hidup yang harmonis atau tidak...
Siapapun sadar, tidak ada wanita mau di madu, bahkan tidak ada wanita mau menjadi istri kan.. Tapi saat itu menjadi jalan hidup yang diterima, bahkan mama ku kembali menjadi janda untuk yang kedua kali, bukan keinginan beliau, sudah Tuhan mengatur memang harus mengalami hidup yang seperti ini..

aku tidak memihak salah satunya, meski salah satunya adalah orang yg membesarkan aku dengan kedua tangannya sendiri. aku tidak menyalahkan siapapun, meski tangis tetap menetes pelan dipipi. aku menyayangi mereka, sama. aku mencintai mereka, sama. dalam khayalku, mereka tetap bersama seperti dalam ingatanku, sebuah sosok masalalu mereka. dalam khayalku, kami sama seperti keluarga yang lain, tertawa, berkumpul, bercerita, bertukar pikiran, dan saling menasehati. hangat. ceria. biarlah meski hanya dalam khayalan. biarlah meski hanya dalam angan. dan biarlah meski tidak ada siapapun disini selain seorang kakak yang tetap berdiri tegak, mengajariku bagaimana kembali berdiri saat terjatuh, berada disampingku menjadi sosok siapapun. dan jika dia sibuk dengan dunianya sendiri, aku tidak takut sendirian. Allah meniupkan nafas setiap orang satu-persatu, sendirian. aku bisa, seperti rumput. berdiri tegak meski diinjak, tetap bersemi meski dicabut, tetap bertahan meski kekeringan.

Aku bersyukur karna aku tidak seperti itu begitupun juga abang ku kami msih bisa menjaga diri kami . berhubung ayahku jauh jadinabangku yang menjadi sosok seorang ayah bagiku melindungi aku dan ibuku. Tapi tak tahu mengapa semenjak kami tinggal di palembang ini semenjak tak lama ayah berpisah degan ibu , ibu menjadi kasar , pernah berfikir apakah ibu stres atau hanya melampiaskan ke marahan dan dendam terhadap ayahku ke pada kami? Tapi apakah ibu sampe se kejam ini ? tumbuh dewasa dengan pukulan dari orang tua sudah biasa, tetapi kalau sampai menyiksa hati, batin anak dan mental anak , menurutku akan sangatlah tidak bagus untuk kepercayaan diri dan berpendapat bagi anak. Sedih juga bila harus anak menjalankan yang namanya karma orang tua sebagai anak hanya bisa menerima keadaan yang sekarang serta bersabar akan masalah yang di hadapi serta terus bersekolah yang benar dan rajin agar kelak menjadi sukses. Tak semua anak mengalami hal 'normal' seperti yang dialami anak lainnya. Punya ibu dan ayah yang selalu ribut di rumah, bahkan sampai memutuskan untuk bercerai. Rasanya, mereka sama sekali tak memperdulikan bagaimana perasaanmu. aku mencintai mereka berdua,dan aku tak bisa memilih diantara mereka. Orang lain berusaha menabahkan dirimu dengan berkata bahwa waktu akan membuatmu lupa dengan segalanya. Kenyataannya, perasaan pahit tersebut terus menghantui... Didepan orang lain, aku tetap tersenyum dan berlaku seolah tak ada yang terjadi. Padahal, hatiku sudah hancur berkeping-keping.  aku lebih tertutup dan nggak mudah dekat dengan orang lain, karena aku mengerti bagaimana rasanya tersakiti. aku takut bahwa orang lain akan mengecewakan atau mengkhianati aku. Jadi, aku benar-benar memilih orang-orang yang akan dijadikan teman. aku juga cenderung selalu sendirian tanpa berniat berteman. aku juga jadi nggak bisa berekspresi dengan baik, karena aku selalu menahan rasa kesedihan itu sendiri. aku juga jadi nggak bisa berekspresi dengan baik, karena aku selalu menahan rasa kesedihan itu sendiri. Namun, tak ada seorang pun yang paham dengan penderitaanku itu. Bahkan kedua orang tuaku sendiri. aku tak punya orang lain yang bisa kamu percayai dan tak punya seseorang untuk bertukar cerita. Hidupku penuh akan kekosongan dan tak ada ekspresi bahagia didalamnya.Terkadang, aku begitu takut bahkan sudah malas untuk pulang rumah. Bagiku, rumah bukan tempat untuk menenangkan diri. Rumah adalah tempat penyiksaan, karena sudah menjadi arena pertarungan antara kedua orangtuaku. Sebuah pertandingan yang tak pernah ingin aku saksikan. Sadar tidak sadar, aku menyalahkan diriku sendiri atas apa yang telah terjadi. Terkadang, aku merasa kedua orangtuaku ribut karena kehadiranku.aku pernah berpikir bahwa semua ini salahku, dan tak seharusnya aku lahir di dunia ini. Ingatlah, pemikiran itu salah! aku adalah anugerah terbesar untuk kedua orang tuaku. Kalau tak ada aku dab abangku, mungkin keadaan akan semakin memburuk. aku adalah pahlawannya.aku paham bagaimana rasanya sakit dan aku jadi obat terbaik bagi teman-temanku yang sedang menghadapi sebuah masalah. aku menjadi seorang yang begitu sensitif dan paham dengan perasaan orang lain. Disaat temanku mengalami kesusahan, akulah yang paling mengerti keadaannya. aku akan menjadi seorang pendengar yang sangat baik. Sebagai anak dari keluarga utuh, tentu kalian tidak akan pernah bisa memahami bagaimana rasanya. Aku tak pernah mengeluh terlahir dalam keluarga broken home. Karena aku tahu, ibuku pun bahkan tak pernahmenginginkannya.
Aku justru bangga pada ibuku. Ia adalah seorang wanita yang tangguh. ia bisa memerankan perannya dngan begitu baik sebagai orang tua tunggal.
 Ketakutan terbesarku terlahir di tengah keluarga yang broken muncul saat aku mulai dewasa. Seseorang bercerita bahwa keluarganya tak merestui hubungan sang kakak dan pacarnya karena orang tua sang pacar bercerai. Duh gusti! Ini hal yang bikin aku tersadar, bahwa sepertinya aku hidup di tengah masyarakat yang tak bisa menerima perceraian. Andai mereka tahu, tak ada seorangpun yang ingin rumah tangganya berakhir perceraian. Tidak ada! Apalagi sang anak. Seorang anak tak pernah bisa, bahkan Tak pernah ada kesempatan sekalipun, untuk Bisa memilih di keluarga seperti apa ia akan dilahirkan. andai mereka maumemahami.
Aku pikir aku akan bisa hidup normal seperti anak-anak normal pada umumnya, yang memiliki orang tua lengkap, di tengah keluarga harmonis. Ternyata aku salah. Aku terlahir tak seberuntung itu. Meski (mungkin) harapan selalu ada. Tapi
bagaimana kalo aku bahkan telah begitu lelah untuk sekedar berharap?!
Ada secuil rasa iri di tengah kesenangan menikmati cerita temen-temen tentang ayahnya yang begitu baik perhatian an protektif, ibunya yang selalu sabar dan penuh cinta buat ngadepin kenakalanny dia, ngedengerin setiap curhatannya, kekompakan dan keributan dg kakak ataupun adeknya. Aku iri. Tapi aku seneng. ada begitu banyak Hal-hal menyenangkan yang bisa aku nikmati di luar kenyataan hidupku.
Perceraian orangtua bukanlah akhir segalanya. Justru acuan awal untuk hidup lebih baik ke depannya."Ingatlah, bahwa setiap hal yang terjadi, baik atau buruknya. Pasti, kita akan mendapatkan pelajaran dari hal tersebut.Hal yang sama juga berlaku terhadap kalian. Walaupun orang tua kalian sudah bercerai, tapi kalian harus tetap semangat dan berjuang untuk diri serta hidup kalian di masa depan.Seharusnya, apa yang terjadi terhadap kedua orang tua kalian, menjadi pelajaran tersendiri bagi kalian.suatu saat jika kalian membangun sebuah keluatga nanti bangunlah keluarga dengan baik  dan jadikanlah peristiwa buruk  yang menimpa kedua orang tua kalian menjadi perungatan bagi kalian  bahwa kalian harus lebih baik . Ada kata bijak mengatakan “kita boleh kehilangan segalanya tapi jangan sampai kehilangan harapan. Disaat semua lilin kehidupan padam maka harapan adalah lilin pelita yang menerangi gelap gulitanya kehidupan kita. Cahaya harapan itulah yang akan menuntun kita untuk meraih kembali segala apa yang kita dambakan dan impikan. Kebahagiaan bukan tentang berapa banyak harta yg kita punya,  bukan tentang ketampanan atau kecantikan seorang kekasih yang kita miliki, bukan tentang berapa banyak sahabat yg kita punya, tetapi  tentang kasih sayang yang tulus yang membuat kita bisa bersandar. Tentang mimpi-mimpi yang kita rajut bersama orang2 yg kita sayangi dan menyayangi kita dan tentang keutuhan sebuah keluarga yang merupakn motivator terbesar dalam hidup kita.
ayah andai kau paham atas kesah anak mu ini pastilah engkau akan paham mengapa dunia ku selalu terasing.. Dalam jutaan langkah ku, tak pernah aku berpijak dtanah keputus asaan & tak pernah menggantungkan leher ku dtali bersimpul... Aku yg trus berjalan meraih sejuta harapan & mimpi'mimpi ku di ujung sana walaupun kadang kelumpuha...n ini harus trus berjalan walau tanpa tongkat & merangkak kesakitan.. tapi aku yakin aku akan menang & bahagia dtanah tempat pijak ku terakhir dgn mengangkat sbuah bendera kemenangan.
terkadang kita perlu mengucapkan terima kasih kepada mereka yang telah membuat hati kita terluka, marah dan kecewa... karena mereka telah mengajarkan kepada kita berbagai hikmah, yang diantaranya adalah sabar!
ini adalah bunga2 kehidupan. Nah dan ini juga yg membuat kita menjadi org yg TANGGUH, KUAT, TEGAR, GAK MANJA, dan ini jg yg membuat kita nanti bisa menjadi orang tua yg mengerti akan pentingnya keharmonisan dalam keluarga. Mengeluh adalah pertanda jiwa yang lemah, dimana pesimisme lebih mendominasi diri dari pada optimisme. Dan itulah dia pola pikir pecundang yang sudah saatnya harus segera kita tinggalkan. Berpikir akan selalu kalah, gagal, dan tidak mampu, itulah penyakit yang harus kita hilangkan. Sebaiknya, kita harus berpikir menang. Karena kita sesungguhnya istimewa. Setiap orang bisa punya potensi untuk menjadi luar biasa . Bersikaplah optimis karena optimis tertanam keyakinan akan datangnya kesembuhan ketika sakit, keyakinan akan datang kesuksesan ketika gagal, keyakinan akan datang bahagia ketika sedang bersedih, keyakinan akan datang kemuliaan ketika sedang terpuruk. keyakinan bahwa semua penderitaan akan berakhir denga baik Ayah, ketika aku  sadar kau tinggalkan ku dalam  keterasingan dunia yg tak pernah aku  kenal, aku trus blajar untuk tak menghakimi mu & mengutuk mu. Mskipun 20 tahun brlalu membekas  pada jalan dunia ku, mskipun kadang ku rindu engkau dlam balutan maki & puji. Masihkah kau ingat ukuran  sepatu & baju ku kini?! Masihkah engkau ingat brapa nilai raport ku  dulu,? Apakah kau tahu stiap tanda  tangan raport ku selalu tertulis 'orang tua wali'?. tp 1 hal yg harus kau tahu,  Aku tidak akan pernah musnah meskipun ku belajar hidup tanpa mu, tanpa kasih sayang mu. & tidak  sdikitpun menggugurkan asa ku  untuk hidup trus melaju tanpa ragu & terbunuh putus asa.

Ayah Dengarkanlah kabar dunia di  esok hari yg mendengungkan  tentang ku yg menjadi pemenang di jalan hidup ku.  'aku tak akan mati di atas gantungan tali bersimpul keputus'asaan . Keluarga ku emang pincang. . .tp bukan berarti masa  depan ku suram. . .ada dan tiada kasih sayang keluarga. . .takan menghentikan langkah ku  menghadapi dunia. . .keterpurukan  ini...beban ini. . .sakit ini. . .adalah cambuk untuku dan untukmu. . .karna harapan itu slalu ada...Seseorang yang kuat itu, adalah mereka yang siap menerima kenyataan tentang hidup mereka pahit, sedih, sakit itu semua pasti ada hikmahnya. Seseorang yang lemah itu, mereka yang tak percaya akan keadaan yang mereka hadapi sekarang hingga akhirnya mereka menjadi brutal, melukai dan merusak diri sendiri, padahal itu tak ada gunanya untuk merubah keadaan malah bisa memperburuk keadaan.

Jadi kamu mau jadi orang yang kuat atau lemah? Jangan sedih karena kamu tidak dapat melakukan sesuatu seperti orang lain karena memang tidak memiliki kemampuan untuk itu, tetapi apa yang kamu dapat lakukan, lakukanlah itu dengan sebaik-baiknya..jangan sombong jika kamu merasa banyak melakukan beberapa hal pada orang lain, karena orang yang tinggi hati akan direndahkan dan orang yang rendah hati akan ditinggikan.Kasih Sayang Adalah Hal yang dibutuhkan oleh semua Insan, Maka berikan Kasih sayang untuk Semua yang telah menemani kita, Maka anda akan memanen sebuah kebahagiaan. Setiap orang anak memiliki dunianya sendiri, kehidupannya sendiri, selera dan jalan pikiran, pandang hidupnya masing-masing. namun semua ini tidak terpisah sama sekali dari pengaruh lingkungan, terutama lingkungan keluarganya. Sudah sepatutnya kalau anak yang lahir di dunia karena ulah ayah bundanya, memperoleh cinta kasih yang murni dari ayah bundanya, karena HANYA KASIH SAYANG inilah merupakan pendidikan yang paling benar.

Dengan adanya kasih sayang, hubungan antara anak dan orang tua menjadi akrab, dan keakraban ini yang membuat si anak menjadikan orang tuanya sebagai sumber segala pertanyaan, sumber segala perlindungan. Dengan dasar cinta kasih, anak akan menerima keterangan-keterangan tentang kehidupan dari orang tuanya, dan sejak kecil akan memiliki dasar yang kuat, tidak pernah merasa terkekang dan merasa bebas dan bertanggung jawab akan segala perbuatan yang dilakukannya sendiri. Memaafkan akan membuat diri kita lebih tenang. Jangan hanya bisa menyalahkan mereka yg tidak seperti yg kita inginkan. Yang bisa dan harus kita lakukan adalah ketika di masa depan kita menjadi orang tua, kita akan memberi kasih sayang yg setulus-tulusnya pada anak2 kita. Jangan sampai anak2 kita merasa tidak diperhatikan oleh kita. Jangan pernah merasa dirimu adalah orang paling merana sedunia.... dibawahmu... masih banyak ribuan orang yang mungkin lebih parah dari masalahmu... jangan terlarut melihat kebelakang.... lihat kedepan, tebarkan prestasi dan senyum ke semua orang agar kau berguna kelak di masa depan... NIKMATI HIDUPMU, SEMANGAT DAN POSITIF! To forgive and forget is being kind to yourself. Dont let anger and vengeance eat you from the inside and turn you to be the worse u can be. But just forgive and forget that way u'll grow wings and fly to the sky be who and what ever you can be.

Jangan pernah menyerah akan hidupmu... meski terkadang iri dengan anak2 lain, tapi kita anak special dimata Tuhan jika kita sabar dan selalu bersujud padanya.... :) sadarilah, selain orang tuamu... banyak disampingmu yg lebih menyayangi dirimu... nikmati hidupmu, SEMANGAT..!!

What doesnt kill you, makes you stronger. Bro and sis anggap aja kita beruntung, karena kita mental pasti lebih kuat dr anak2 keluarga harmonis. Selama kt masih ada nafas hari esok pasti lebih baik. Nanti 10 tahun lg kt duduk di pantai cerita sama anak kt tentang kesulitan kt, dan bagaimana kt bisa mandiri, pasti kt cerita sambil tertawa. Lalu akhir cerita kt bertanya "nak aku sudah jadi orang tua yg baik belum?" sambil kita cium keningnya.
Life is simple, you make a choice and never regret it. Kebahagiaan bukan tentang berapa banyak harta yg kita punya,  bukan tentang ketampanan atau kecantikan seorang kekasih yang kita miliki, bukan tentang berapa banyak sahabat yg kita punya, tetapi  tentang kasih sayang yang tulus yang membuat kita bisa bersandar. Tentang mimpi-mimpi yang kita rajut bersama orang2 yg kita sayangi dan menyayangi kita dan tentang keutuhan sebuah keluarga yang merupakn motivator terbesar dalam hidup kita.
Orang sukses n pinter dari keluarga bahagia n lengkap,itu udh biasa..TAPI..orang sukses dan cerdas dr keluarga yg broken home itu bru LUAR BIASA.
Yang terpenting adalah siapa kita... Bukan siapa orangtua kita... Karena sikap dan prilaku kita menggambarkan hidup kita.. Bukan prilaku orangtua kita... Jangan pernah Menyesali keadaan Yng sudah terjadi,belajarlah dri keadaan Yang sudah kita alami d hari kemarin,carilah sosok pendamping Hidup yang Bisa mengayomi dan memberi kasih sayang terhadap keluarga di kemudian hari,jangan dilihat dari materi tapi lihat dri Hati yang ikhlas dan apa adanya kita..,.selama itu masih berjalan di jalan yang benar....Sob,jngan lagi menghancurkan hidup diri kita sendiri walau keluarga telah Bercerai,jdikan lah hidup yang berguna Bagi Orang tua kita Apalagi Ibu,buktikan jangan tambah memperburuk keadaan bahwa qt bisa tanpa Bapak/ayah di samping kita.
Tersenyumlah untuk menutupi luka jika kau tidak ingin orang lain melihatmu lemah , namun menangislah jika itu bisa membuatmu tenang...Dan jangan kamu sia-siakan hidupmu hanya karena takdir yg tidak kamu inginkan...Tegarlah ,
buktikan pada dunia , pada hitam , pada kegagalan , pada mereka yg menoreh luka , bahwa kamu bukan orang yg LEMAH...Percayakan pada Tuhan , yang telah memilihkan jalan untuk kita..Meskipun terasa berat , tapi itu adalah yang terbaik untuk kita..Wake up guys.. mau sampai kapan kita terpuruk?\dgn terpuruk tidak akan menjamin keutuhan itu akan kembali.. Kembalikan senyum dan semangat kalian , kebahagiaan ada dimulai dari diri kalian...Keluargaku memang pincang tapi bukan berarti masa depan ku suram. Ada dan tiada kasih sayang keluarga tak akan menghentikan langkah ku menghadapi dunia. Keterpurukan ini, beban ini, sakit ini adalah cambuk untuku dan untukmu karena harapan itu slalu ada. Jangan menyerah atas apa yg kamu yakini benar. Jika ada 1000 alasan untuk menyerah, ada 1001 alasan tuk terus berjuang... Jangan hiraukan mereka yg memandangmu sebelah mata. Yakin dan percaya, saat itu akan datang, saat kamu membelalakkan mata mereka dgn prestasimu. Berjuangla... jangan sedih karena kamu tidak dapat melakukan sesuatu seperti orang lain karena memang tidak memiliki kemampuan untuk itu, tetapi apa yang kamu dapat lakukan, lakukanlah itu dengan sebaik-baiknya..jangan sombong jika kamu merasa banyak melakukan beberapa hal pada orang lain, karena orang yang tinggi hati akan direndahkan dan orang yang rendah hati akan ditinggikan.Kasih Sayang Adalah Hal yang dibutuhkan oleh semua Insan, Maka berikan Kasih sayang untuk Semua yang telah menemani kita, Maka anda akan memanen sebuah kebahagiaan. Sebagian orang menganggap bahwa anak broken home itu brutal atau tidak tahu aturan. Padahal tidak semua anak broken home itu brutal. Ada sebagian dari mereka yang seperti itu tetapi jika diteliti lebih jauh lagi, kita akan menemui penyebab – penyebabnya. Sebenarnya mereka sama seperti anak – anak pada umumnya, hanya saja karena keadaan orang tua mereka yang bercerai berai hingga si Anak merasa kurang diperhatikan serta kasih sayang. Maka dari itu mereka berusaha untuk mendapatkan perhatian dari orang lain. Tetapi sayang, sebagian dari mereka melakukan cara yang salah misalnya : mencari perhatian guru dengan bertindak brutal di dalam kelas, bertindak aneh agar mendapat perhatian orang lain, dll.
Kalau sudah brutal otomatis bisa salah pergaulan. Lalu mereka mulai melirik yang namanya Rokok. Awalnya hanya sekali hisap, lama – lama jadi berkali-kali. Kemudian setelah merokok, mereka mulai mencoba yang namanya NARKOBA. Waduw, sudah semakin kacau aja nih
Pertama hanya sedikit, lama-kelamaan dosisnya semakin bertambah. Belum lagi ditambah minuman keras. Kalau sudah seperti itu, siapa yang patut disalahkan ? Orang tua tidak dapat disalahkan sepenuhnya tapi anak juga tidak dapat disalahkan 100%. Kesalahan orang tua adalah mereka terlalu sibuk dengan masalah mereka hingga mereka lupa bahwa mereka memiliki anak yang wajib diperhatikan. Lalu kadang mereka juga menganggap bahwa anak tidak perlu tahu masalah mereka. Padahal setidaknya mereka harus menjelaskan tentang masalah mereka ke anak agar tidak terjadi kesalahpahaman. Lalu untuk si Anak, mari kita berpikir yang logis dan tidak nyleneh.
Kadang kita berpikir bahwa kita ini penyebab perceraian orang tua kita. Tetapi ada banyak hal yang tidak kita ketahui tentang permasalahan orang dewasa. Kenapa kita tidak berpikir untuk menyatukan mereka dengan cara yang menyenangkan. Namun jika kita telah mencoba untuk menyatukan mereka tapi tidak berhasil, apa yang bisa kita lakukan ? Kadang orang tua memutuskan untuk cerai karena sudah merasa tidak cocok lagi, lalu mereka menemukan orang yang lebih mengerti mereka dan mereka memutuskan untuk hidup bersama. Kita sebagai anak hanya bisa memahami mereka. Asalkan mereka masih saling berkomunikasi dengan baik, pasti ke depannya akan baik-baik saja. Mungkin kita merasa belum siap menerima kenyataan, tetapi itu bukan berarti kita harus selamanya terpuruk dalam masalah itu, kan. Kita bisa mencari hal – hal positif yang dapat membangun semangat kita kembali. Seperti mengikuti ekskul yang ada di sekolah, mengembangkan hobi dan bakat kita, dan masih banyak lagi hal yang dapat dilakukan.Ingat satu hal bahwa semuanya tidak akan berakhir hanya karena perceraian.
Menjadi sosok dewasa yang diharapkan banyak orang itu sulit. menjadi kanak-kanak juga pilihan, menjadi yang terbaik itu keinginan kita semua. Yang menjadi pertanyaan apakah pantas bagi anak yang berada dalam situaasi diluar genggaman sepasang orang tua "broken home"Tabiatku menulis ini bukan untuk berkeluh melainkan keinginan untuk menjalankan hobby dan dipublikasikan bahwa saya adalah salah satu di antara berjuta anak broken home di alam bumi Allah SWT. Terlalu banyak yang menghina kami, mengeluarkan kata-kata bijak dikatakan hanya modus dan alibi semata agar terkesan bijak di depan semua orang. ini untuk memotivasi kita semua khusus nya bagi kalian yang sering judge orang tanpa bercermin. "Broken Home" bukanlah awal kegagalan hancurnya masa depan anak-anak, banyak yang yang stress, prustasi hingga "maaf sebelumnya" Gila akibat perlakuan orang tua yang tidak memikirkan Korban dan kejadian kedepannya.Banyak yang melampiaskan ke Drugs dan pergaulan Bebas. "Broken home" bukanlah awal suram nya masa depan, bagi kalian yang termasuk korban seperti saya ,"cerai" dalam rumah tangga itu tidak haram tetapi tetap tidak disukai Allah swt bagi umat islam. Kita dilahirkan tanpa diminta, kita tidak tahu menahu apapun mengenai Dunia yang sejak dulu telah ada.
kita diciptakan dan ditiupkan roh oleh Tuhan untuk menyaksikan dunia, saat itu Allah telah memberikan kita garis-garis yang harus kita lalui kedepannya selama hidup dan salah satunya mungkin sudah ditakdirkan kita hidup tidak dengan orang tua yang utuh tapi ingat Allah tidak pernah menguji diluar batas kemampuan kita. masih banyak orang diluar sana yang memiliki orang tua yang utuh tapi "maaf sebelumnya" kebanyak kebohongan karena sesuatu yang dingin-inginkan kebanyakan manusia di bumi yaitu harta diluar kebahagiaan, tidak beda jauh dengan perjalanan hidup kita yang harus menyaksikan kehidupan tanpa genggaman dan patuhan prang tua. Telah kehilangan rasanya punya Ayah dan Ibu usia 5 tahun hingga sekarang usiaku mencapai 21 tahun. kebahagiaan itu sangat jarang hadir, kecuali dengan hiburan bersama saudara sekandung "abang" yang menjadi penyemangat hidup ini. Tinggal dirumah berbeda dengan orang tua kandung "rumah nenek" itu jauh dari bayang-bayang kebahagiaan bersama siapapun. Tapi saya sadar saat kejadian itu saya akan bangkit dan tidak berpikir untuk melakukan tindakan bodoh yang hanya merugikan diri saya semata, walau bahagia itu jauh dan kasih sayang itu tidak ada saya terus berusaha agar tetap pada pendirian yaitu menjadi orang yang berguna dan menjadi seorang wanita yang tidak hanya bisa meyakinkan orang-orang bahwa saya mampu melainkan saya bahagia tanpa harus mempertontonkan masyaratak, tetangga, yang banyak sekali cemohan orang di cibiran sana untuk menjudge kehidupan kita. Kita mampu, kita harus sadar bahwa masih banyak orang diluar sana yang ingin menggunakan uang yang tadinya ke Drugs untuk dipergunakan untuk sesuatu yang berguna seperti sekolah dan membantu hal layak lainnya, yang tadinya bergaul bebas waktu kita bisa digunakan untuk hal positif dengan teman-teman, belajar dan hangout yang positif, yang tadinya berperilaku kasar dan tidak terkendali oleh orang sekitar bisa mengontrol dan memberikan motivasi bagi diri sendiri dan juga sesama nasib kita bahwa kita bisa melakukan yang sepantasnya dan memperbaiki hati kita agar orang lain tidak merasakan apa yg kita rasakan sebagai "anak". Banyak anak selebritu kita  yang merasakan apa yang kita rasakan tetapi mereka terlihat bahagia dani baik-baik saja dengan kehidupannya, kita berpikir karena fasilitas mereka lebih dari apa yang kita dapatkan? "SALAH" banyak dari mereka merasakan hal yang sama dengan kita tetapi mereka diimbangi dengan kesadaran diri masing-masing, bahkan ada yang ingin mempersatukan orang tua mereka kembali, itu adalah hal positif yang bisa membuat hati kita bahagia.......
Suatu hal yang tidak sewajarnya terjadi, jelas akan menimbulkan dampak negatif yang tidak bisa dihindari lagi. Broken home juga demikian, hal itu tentu memiliki pengaruh negatif terhadap pertumbuhan dan penyelesaian tugas masa remaja.
Masa remaja adalah masa yang dimana seorang sedang mengalami saat kritis, agar ia mampu menginjak ke masa dewasa, dengan demikian remaja berada dalam masa peralihan. Dalam masa peralihan itu pula remaja sedang mencari identitas dirinya. Dalam proses pencarian dirinya, remaja harus memiliki pengayom atau pembimbing agar ia mampu melangkah maju dengan baik, untuk mengikuti proses perkembangan yang lebih tinggi. Oleh karena itu, dalam proses perkembangan remaja yang serba sulit dan masa-masa membingungkan dirinya, remaja membutuhkan pengertian dan bantuan dari orang yang dicintai dan dekat dengannya terutama orang tua atau keluarganya.
Broken home, merupakan salah satu pemicu anak melakukan hal negatif, karena seperti yang disebutkan diatas bahwa anak yang hidup dikeluarga yang hanya memiliki Ibu atan Ayah atau anak yang hidup dalam pertengkaran orang tua yang berkepanjangan, tidak akan mendapatkan contoh yang baik atau pedoman yang baik dalam hidupnya.
           
Menjadi orang tua tunggal memang memiliki banyak tantangan, pekerjaan yang harus dilakukan menjadi lebih besar. Walaupun pekerjaan semakin besar, orang tua harus tetap memikirkan dampak terhadap anak-anaknya. Orang tuan harus rajin menjaga, merawat, dan mendidiknya. Bahkan tantangan terbesar dari orang tua tunggal adalah pengaruh status pada anak-anak. Anak-anak merasa diabaikan, tidak aman, terasing, dan berbeda dari anak-anak lain yang memiliki ayah ibu yang utuh.
Anda harus bisa membangun hubungan dengan anak-anak Anda, sehingga mereka merasa nyaman berbicara dengan Anda. Agar hubungan Anda baik dengan anak-anak, bisa dimulai dengan kegiatan yang menyenangkan. Anda juga bisa membuat dan menetapkan tugas-tugas yang bisa dilakukan bersama untuk anak-anak Anda. Hal ini dilakukan, agar mereka bisa membantu dan mengurangi pekerjaan Anda dan ini juga mengajarkan pada mereka tanggung jawab yang harus dilakukan.
Dengan pendidikan tanggung jawab, mental anak-anak akan semakin baik. Mendidik anak tentang tanggung jawab sangat diperlukan karena ketika Anda pergi bekerja, anak yang di rumah sudah mengerti tanggung jawab. Dan jika ada teman-teman yang mengajak utnuk perbuatan-perbuatan kriminal, misalnya narkoba, berkelahi, mereka bisa menolaknya karena mereka sudah mengerti tentang tanggung jawab.
Selain itu, ajarkanlah kepada anak untuk mencerna dan memahami tentang keputusan yang sudah diambil, serta mampu melatih dan mendidik anak untuk tidak menyalahkan orang lain, terhadap faktor penyebab terjadinya broken home ini. Selain itu, orang tua harus mampu membantu anak menarik pelajaran positif terhadap maslah yang sedang terjadi dan yang paling utama adalah mendekatkan diri pada tuhan dan kata kanlah akhir dari kehidupan ini.
Jadi tidak semua anak broken home adalah seorang anak yang memiliki kepribadian tidak karuan. Itu tergantung dari dirinya sendiri yang mau apa tidaknya menahan dirinya agar dirinya tidak masuk kedalam dunia kelam.Banyak hal-hal positf yang bisa dilakukan, dunia ini terlalu indah jika hanya untuk bebrbuat yang tak berguna. Berbuatlah yang sekiranya bermanfaat.
Kita bisa memulainya dengan mendekatkan diri pada Allah. Dengan begitu kita bisa memiliki landasan agama yang kuat sehingga kita tidak akan terjerumus pada hal-hal negatif yang dapat merusak diri. Menyibukkan diri dengan hobi, selain bisa mengespresikkan potensi diri, hal itu juga bisa mengurangi rasa kesepian. Harus mempunyai obsesi diri dalam meraih prestasi,tujuan hidup dan cita-cita. Sebaiknya kita menjalin hubungan yang baik dengan orangtua agar terjaganya keluarga yang harmonis. Dan yang terakhir harus selektif memilih teman, karena lingkungan adalah faktor yang kuat dalam pergaulan sehari-hari.
Semua pasti ingin memiliki keluaraga yang lengkap, rukun, dan harmonis. Memiliki orangtua selalu perhatian, dan penuh kasih sayang.
Hanya sebatas mengingatkan bagi kalian yang hidup dalam keluarga yang harmonis, diberikan kasih sayang orangtua, jangan sia-siakan kasih sayang mereka, diluar sana masih banyak sekali anak-anak yang hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. So... teruslah berkarya dan menjadi anak yang bisa membanggakan orang tua kalian walaupun setiap anak mempunyai masalah masing masing dalam hidupnya tentu kita tidak lupa dengan ke dua orang tua kita yang membesarkan kita biar bagaimanapun mereka, kita haruslah tetap sayang dan patuh ke pada mereka... J


Jumat, 11 Mei 2018

Resensi Film " Truth Or Dare "


Hasil gambar untuk cover truth or dareFilm yang ditulis oleh Jillian Jacobs, Michael Reisz, Christopher Roach, Jeff Wadlow ini akan berkisah tentang suatu permain'an pemanggil'an arwah yang akan di mainkan sekelompok para remaja.

  Jeff Wadlow selaku sang sutradara juga turut mengundang beberapa aktor untuk pengisi film tersebut, Diantaranya : Lucy Hale, Violett Beane, Tyler Posey, Nolan Gerard Funk, Brady Smith, Aurora Perrineau, Landon Liboiron, dan masih banyak lagi.
Aturan simpel Truth Or Dare ternyata berujung petaka bagi Olivia (Lucy Hale). Olivia diminta melakukan permainan tersebut oleh pria misterius bernama Carter (Landon Liboiron) ketika berlibur ke Meksiko.
Carter mengajak Olivia dan teman-temannya, yaitu Lucas (Tyler Posey), Markie (Violett Beane), Brad (Hayden Szeto), Tyson (Nolan Gerard Funk), Penelope (Sophia Ali) serta Ronnie (Sam Lerner) bermain dalam sebuah gedung kosong. Setelah beberapa lama, mereka memutuskan untuk berhenti melakukan  Truth or Dare.

Carter kemudian mengingatkan Olivia bahwa Truth Or Dare dikutuk. Olivia dan teman-teman akan dihantui permainan tersebut hingga kembali ke kampus.
Olivia dan teman-teman awalnya tidak menghiraukan omongan Carter. Apalagi Carter menghilang setelah pertemuan di Meksiko. Namun, semuanya berubah saat Olivia dan teman-teman kembali beraktivitas di kampus.
Suara misterius muncul kemudian wajah orang sekitar bertransformasi. Mereka meminta Olivia dan teman-teman untuk berkata jujur atau melakukan tantangan layaknya permainan 
Truth Or Dare. Jika gagal, nyawa taruhannya.
Olivia dan teman-teman berusaha menyelamatkan diri dari teror tersebut. Mereka juga berniat mencari tahu rahasia di balik kutukan Truth Or Dare. Berhasilkah usaha mereka?

Truth Or Dare sebenarnya memiliki tema menarik. Siapa sangka jika permainan yang kerap dilakukan sehari-hari bisa dibungkus dengan kutukan mengerikan. Kedatangan teror berurutan pun sempat membuat penonton geregetan. Polanya terbilang mirip kisah film Final Destination.
Sayang, eksekusi film Truth Or Dare tidak maksimal dari segi cerita. Alurnya terbilang lemah dan kurang konsisten. Lihat saja, perubahan sikap Olivia kepada teman-temannya dari sebelum hingga setelah mengenal Carter secara singkat.
Konflik Truth Or Dare juga terasa berulang. Penulis naskah Michael Reisz, Jillian Jacobs, Chris Roach, dan Jeff Wadlow terlalu fokus terhadap cinta segitiga Olivia, Lucas serta Markie. Konflik mereka awalnya tersaji dramatis. Namun, durasi yang terlalu sering membuat konflik tersebut menjadi membosankan menjelang akhir film karna ceritanya masih terbilang gantung.

Resensi Novel " Roumanen "


Gambar terkait
Judul : Raumanen
Penulis : Marianne Katoppo 
Penerbit : Metafor Publishing
Cetakan : 2006
Tebal : ix + 134 hlm







Jakarta tahun 60-an. Sebelum hiruk pikuk politik terjadi di negara ini, terkisah seorang gadis Menado yang cantik, rajin, dinamis, indpenden. Raumanen namanya. Nama ini berasal dari bahasa Minahasa kuno yang berarti “pemudi pemberi kuncup”. Selain cantik Raumanen adalah aktifis kampus yang dikenal sangat loyal terhadap organisasinya.

Dalam suatu kesempatan Raumanen bertemu dengan Monang, pemuda Batak flamboyan, kaya, palyboy dan doyan pesta. Seperti kebiasaan Monang yang selalu mendekati gadis-gadis cantik, demikian pula yang dia lalukan dengan Raumanen. Berawal dari pertemuan di sebuah pesta, Monang yang mudah terpesona oleh kecantikan wanita, tergerak untuk mendekati Raumanen dan berniat untuk menaklukkannya.

Pendekatan Monang membuahkan hasil, walau awalnya Manen menganggap Monang sebagai sahabatnya, lambat laun iapun mencintainya. Sebetulnya Manen menjadi mangsa yang begitu empuk bagi Monang, si perebut hati wanita. Dalam salah satu kesempatan mereka berdua menuju ke Puncak, ketika hendak pulang, tiba-tiba mobil Monang mogok di tengah hujan deras dan mengharuskan mereka berteduh di sebuah bungallow. Bisa ditebak apa yang terjadi pada mereka berdua. Manen menyesali perbuatan yang telah mereka lakukan, untungnya Monang segera menyatakan akan bertanggung jawab dan siap menjadikan Manen sebagai istrinya.

Apakah sesederhana itu kisah novel ini? Tentu saja tidak, disinilah konflik mulai timbul. Walau Monang menyatakan tanggung jaawabnya, keraguan timbul di hati Manen, apakah Monang benar-benar mencintainya atau sekedar bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukannya ? Usaha Monang mendekatkan dirinya pada adik-adiknya, mencarikan rumah untuk rumah tangga mereka, tak mengusir keraguannya, belum lagi rasa bersalah pada kejadian di Puncak membuat jiwanya tertekan . Aku tak tahu, pikirnya. Seharusnya aku bahagia, karena Monang sudah membuka jalan ke arah pernikahan kami. Tetapi aku tidak bahagia, cuma merasa bersalah karena kejadian di bungalow itu. Lagi pula aku takut. Takut masa depan. Haruskah aku menjadi istri Monang sekarang? Membagi hidupku dengannya, mengarahkan cita-citaku agar serasi dengan cita-citanya? Sedangkan aku tak tahu apakah ia mencintaiku. (hlm 65)

Lambat laun keraguan di hati Manen semakin menjadi, hubungannya dengan Monang tidak dilihatnya sebagai hubungan cinta, melainkan semata-mata sebagai suatu ‘tanggung jawab’ karena mereka sudah ‘terlanjur’ melakukan hubungan yang terlarang. Perasaan ini diperkuat dengan sikap Monang yang selalu berguarau secara sinis dalam setiap percakapan dengannya, alih-alih Monang merayunya, ia malah sering membesar-besarkan kekurangan-kekurangan yang dimiliki Manen.

Selain masalah dirinya dengan Monang, perbedaan suku antara mereka menjadi rintangan yang sulit ditembus. Di tahun 60-an persamaan suku dalam memilih pasangan hidup masih merupakan syarat yang mutlak. Begitupun dengan orang tua Monang Waktu itu memang Republik masih muda, mungkin saja semboyan “Bhineka Tunggal Ika” belum meresap ke hati warganya. Bagi Manen yang telah memiliki wawasan yang luas hal ini memberikan kesimpulan dalam dirinya bahwa, hampir 20 tahun sesudah revolusi, sesudah dua windu lebih penduduk Nusantara berpengalaman hidup sebagai “orang indonesia”, ternyata beban prasangka serta wasangka terhadap suku lain masih belum dapat dilepaskan dengan begitu mudah. “Orang Mana?” dan “Anak Siapa?” masih tetap jadi nada-nada pertama suatu perkenalan baru (hlm 22).

Konflik semakin memuncak ketika akhirnya Manen hamil dan Monang diperhadapkan pada pilihan yang sulit karena harus menerima pilihan orangtuanya dalam menentukan pasangan hidup baginya.

Tema yang diangkat oleh penulisnya dalam novel ini memang tema yang biasa, namun ditangan penulis Mariaenne Katopo cerita cinta ini diramu dan diceritakan dengan menarik. Di lembar-lembar pertama halaman novel ini Manen bertutur mengenai dirinya di masa kini yang kini merasa kesepian ditinggal teman-temannya dan memendam rindu pada Monang. Tentu saja hal ini akan membuat pembaca segera mengetahui bagaimana akhir dari kisah cinta mereka. Namun novel ini tetap menarik karena Manen menuturkan kisahnya sedemikain rupa sehingga pembaca akan terus menebak-nebak dimana kini Manen berada. Sebelum pembaca menyadari dan mengetahui apa yang tejadi dengan Manen dan dimana kini Manen berada, di bab selanjutnya giliran Monang yang bercerita. Sama seperti Manen, Monganpun memendam rindu yang dalam pada Manen. Padahal sudah sepuluh tahun, Raumanen. Sudah sepuluh tahun, hampir seperempat hidupku, aku terpaksa hidup terpisah darimu. (hlm 7)

Setelah melewati dua bab pertama, barulah novel ini kembali ke masa lalu penulis, saat Manen bertemu dengan Monang, namun terkadang, Manen kembali mengambil alih peran penutur dan kembali bertutur mengenai keadaannya kini dengan kalimat-kalimat yang mengundang rasa penasaran pembacanya untuk mengetahui bagaimana keadaan Manen ketika ia sedang menuturkan kisahnya dan bagaimana akhir dari kisah ini.

Selain keunikan dari gaya penulisan novel ini, novel yang ditulis dengan tuturan yang indah, halus, lembut namun tidak cengeng ini mengajak pembacanya untuk membedah makna cinta dan merubah pandangan kita tentang konsep-konsep cinta. Pergulatan batin tokoh-tokoh dalam Raumanen disajikan secara cermat, dan tabrakan-tabrakan yang terjadi akibat masalah kesukuan menjadikan novel ini sebuah saksi kondisi sosial waktu itu yang mungkin saja masih terjadi hingga kini. Novel ini semakin menarik karena dibalut dengan masalah identitas kesukuan, keindonesiaan, bahkan keimanan beserta konflik-konflik yang mengungkap batas ketegaran dan jati diri seorang perempuan terpelajar yang diperhadapkan pada kepengecutan seorang lelaki yang harus tunduk pada tradisi kesukuan.

Novel ini juga menyajikan ending yang menghentak sehingga setelah dikejutkan dengan ending ceritanya, bukan tak mungkin pembaca yang masih penasaran akan kembali membaca ulang bab-bab berjudul Raumanen dan Monang yang berisi penuturan-penuturan Manen dan Monang di masa kini untuk menemukan kalimat-kalimat tersembunyi yang awalnya tidak disadari oleh pembaca bahwa kalimat-kalimat tersebut mengarah pada ending cerita.

Ketika pertama kali novel ini diterbitkan (1977), Raumanen mengundang kontroversi karena penggambarannya yang jujur tentang hubungan lelaki dan perempuan dan tentang ketegangan antar agama dan suku – hal-hal yang saat itu masih merupakan masalah yang mungkin tabu untuk diungkapkan bagi masyarakat di Indonesia . Namun dibalik riuhnya kontroversi yang berkembang terhadap isi novel ini, novel ini memperoleh apresiasi yang sangat baik dari kalangan sastrawan, hal ini terbukti dengan diraihnya tiga hadiah sastra bergengsi baik dari dalam dan luar negeri yaitu : Pemenang Sayembara Menulis Dewan Kesenian Jakarta 1975, Hadiah yayasan Buku Utama 1978, dan Sea Write Award 1982 dimana Marianne Katoppo merupakan wanita novelis ASEAN pertama yang memenangkan hadiah tersebut.

Kini setelah karya besar ini lama dilupakan orang hampir 30 tahun lamanya, Raumanen kembali hadir dalam cover dan kemasan yang menarik oleh penerbit Metafor. Tak hanya Raumanen, Metafor juga telah menerbitkan ulang Orang-Orang Bloomington (Budi Darma), Stasiun (Putu Wijaya). Semoga dengan diterbitkannya kembali karya-karya, karya-karya monumental yang pernah mengguncang jagad sastra nasional, karya-karya tersebut akan dapat terus terbaca dari generasi ke generasi.

Jumat, 16 Maret 2018

" Kasih Ibu Sepanjang Masa "

ketika kupandang lekat pada sudut matamu tersimpan derita yang begitu mendalam aku tahu di sana banyak tersimpan air mata untuk kami anakmu air mata yang telah kami lakukan ibu, kamu selalu berharap kami anakmu yang kan jadi nomor satu namun sering kali kami melawan dan melalaikan perintahmu kami selalu membuatmu bersedih mulai sekarang aku bertekad untuk menghapus air matamu.. dan menggantinya dengan canda dan tawa terimakasih ibu kau takkan pernah tergantikan di dalam hati kami anakmu.

Jumat, 02 Maret 2018

" Apa Jadinya Andai Kau Tak Ada "

Tiga tahun telah berjalan.. dari dulu hingga sekarang bermacam rasa yang telah di alami, kisah sedih, haru, tangis hingga tawa. Semua jadi pelajaran dan pandangan untuk membangun sebuah komitmen yang lebih serius dan juga bijak dalam menghadapi segala coba'an dalam suatu hubungan, yang akan terus berjalan kedepannya hingga suatu saat itu tiba pada waktunya nanti. dan yang perlu harus di pikirkan adalah saat ini bagaimana cara untuk bisa selalu lebih dewasa lagi dalam menyikapi diri dan lebih memaklumi satu sama lain agar tidak ada kebencian,kekecewaan dalam hubungan yang kadang cuma karna hal sepele saja telah menjadi boomerang , keributan , perdebatan dan kesalah pahaman dalam hubungan ini. tetapi di balik semua itu ada cinta dan kasih sayang untuk tetap saling memaafkan hingga menutup semua kesalahan-kesalahan dalam diri ,hingga kata "maaf" itu sendiri muncul setiap harinya tanpa tidak ada lagi kata bosan untuk mendengarkan dan mengucapkan kata "maaf" itu. banyak peristiwa yang telah di alami , banyak juga kebersamaan sederhana yang telah di lalui hingga dari belum mengenal bagaimana caranya untuk terus tetap bertahan dengan kehidupan kelam, mengenal orang banyak , hingga masuk dalam keberadaban menjadi seorang pekerja , menjadi lebih mandiri, yang tadinya mengeluh sana sini. tetapi, dengan Satu  suport dan dukungan senyuman darinya akan menjadi suatu kekuatan diriku hingga menjadi semangat, tekat diri yang kuat. karna  dirinyalah yang mampu, yang bisa menyelamatkanku dari semua peristiwa di hidupku hingga sampai saat ini, walaupun setiap  harinya tak berjalan dengan baik , tetapi komitmen dan tujuan bersama akan jadi suatu pengingat untuk tetap bersama , karna tanpa KAU ntah jadinya apa. dan karna KAU dan AKU itu SATU :)